Hari Bahasa Ibu Internasional 2025 - 21 Februari

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Cikal bakal adanya peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini bermula dari konflik yang terjadi antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur (saat ini Bangladesh) pada tanggal 21 Februari 1952. Pada tahun itu, kedua negara ini berselisih perihal penggunaan bahasa nasional, di mana Pakistan Timur melakukan protes atas penyeragaman bahasa Urdu sebagai bahasa nasional yang dideklarasikan oleh Pakistan Barat.

Pakistan Timur tidak terima dengan ketetapan bahasa Urdu sebagai bahasa nasional. Negara ini akhirnya melakukan tuntutan kepada Majelis Konstituante Pakistan agar bahasa ibu mereka, bahasa Bangla, juga ditetapkan sebagai bahasa nasional. Selain bahasa, Pakistan Timur juga memiliki perbedaan dalam budaya yang ingin negara ini pertahankan.

Keinginan untuk mempertahankan bahasa Bangla dan budaya inilah yang membuat warga dan mahasiswa Pakistan Timur melakukan protes kepada Pakistan Barat. Sayangnya, protes yang warga dan mahasiswa Pakistan Timur lakukan ini ditanggapi secara represif oleh Pakistan Barat. Akibatnya, banyak orang yang tewas dan ratusan orang luka-luka.

Selain itu, konflik ini juga berbuntut panjang yang akhirnya membuat Pakistan Timur memisahkan diri dan mengganti namanya menjadi Bangladesh. Akibat tragedi kelam ini, Bangladesh kemudian menjadikan tanggal 21 Februari sebagai hari peringatan untuk mengenang jasa-jasa dari warga dan mahasiswa yang mengorbankan nyawanya demi mempertahankan bahasa ibu mereka, bahasa Bangla.

Berpuluh-puluh tahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 9 Januari 1998, Rafiqul Islam yang mana seorang warga Bangladesh menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB. Surat tersebut berisi permintaan untuk segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan bahasa-bahasa ibu yang ada di dunia.

Setahun setelahnya, tepatnya pada tanggal 17 November 1999, Majelis Umum ke-30 UNESCO memutuskan secara bulat bahwa peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia jatuh pada tanggal 21 Februari. Dalam pidato Hari Bahasa Ibu Internasional, UNESCO menetapkan adanya hari bahasa ibu untuk mengenang para martir yang bekorban pada konflik Pakistan Timur dan Pakistan Barat pada tahun 1952.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyambut baik rencana UNESCO dengan menyerukan kepada negara anggota-anggota PBB untuk mengampanyekan adanya pelestarian serta perlindungan terhadap bahasa-bahasa ibu yang tersebar luas di penjuru dunia. Kampanye PBB dalam mendukung adanya Hari Bahasa Ibu Sedunia ini dideklarasikan pada tanggal 16 Mei 2007 lewat sidang umum PBB.

Cara Merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional

Apakah kamu sudah paham tentang sejarah dan tujuan dari peringatan hari bahasa ibu? Apakah hal itu membuatmu tertarik untuk merayakannya pada tahun 2024 mendatang? Kalau begitu, coba simak beberapa cara untuk merayakan hari bahasa ibu ini lewat poin-poin di bawah.

• Menggunakan bahasa ibu saat berkomunikasi di rumah. Jika kamu adalah orang Jawa, maka kamu bisa menggunakan bahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari dengan keluargamu.
• Menerapkan bahasa ibu untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarmu, entah tetangga, teman, dan sebagainya.
• Mempelajari dengan baik muatan-muatan lokal bahasa daerah yang kamu pelajari di sekolahan ataupun madrasah.
• Mengunggah foto dengan twibbon di media sosial. Pada tahun ini, banyak twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional 2023 yang tersebar secara gratis di internet. Tentu saja, pada tahun 2024 besok, akan ada banyak juga twibbon yang tersebar sebagai peringatan hari bahasa ibu.

Perjalanan Hari Bahasa Ibu Internasional

1. 
   1952

   Konflik Antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur

   Pada tanggal 21 Februari 1952, terjadi konflik antara Pakistan Barat dengan Pakistan Timur perihal penggunaan bahasa nasional. Banyak korban meninggal dunia dari konflik ini.
2. 
   1998

   Permintaan Warga Bangladesh Perihal Bahasa Ibu

   Puluhan tahun berlalu, seorang warga Pakistan Timur mengirim surat kepada PBB untuk menetapkan adanya Hari Bahasa Ibu Sedunia.
3. 
   1999

   Peresmian Hari Bahasa Ibu Internasional oleh UNESCO

   Pada tanggal 17 November 1999, Majelis Umum UNESCO meresmikan tanggal 21 Februari sebagai International Mother Language Day atau Hari Bahasa Ibu Sedunia.
4. 
   2007

   Sambutan Baik dari PBB mengenai Hari Bahasa Ibu Sedunia

   PBB mendukung adanya peringatan hari bahasa ibu dengan mengampanyekan kepada negara anggota PBB untuk melestarikan serta melindungi bahasa-bahasa ibu yang tersebar di dunia.