Hari Bhakti TNI Angkatan Udara 2024 - 29 Juli

Sejarah Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Hari perayaan ini berdasarkan kejadian antara Belanda dan Indonesia, seperti:

Serangan Udara TNI AU ke Pendudukan Belanda

Berawal dari tragedi pertama yaitu perjanjian Linggarjati yang merupakan usaha menuju penyelesaian konflik antara Indonesia dan Belanda, tapi Belanda mengingkarinya. Sehingga, Belanda melakukan serangan ke daerah Republik Indonesia pada 21 Juli 1947 yang dikenal dengan Agresi Belanda I.

Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta, merupakan sasaran utama Belanda sebab dianggap sebagai pusat kekuatan udara RI. Karena cuaca buruk, alhasil serangan tersebut gagal dan Belanda beralih ke pangkalan udara lain yang ada di Jawa dan Sumatera Barat.

Aksi serangan pertama Belanda itu, menyulut kemarahan pimpinan TNI AU saat itu. Mereka berupaya untuk menyusun strategi dan kekuatan untuk mengadakan serangan udara balasan ke wilayah yang diduduki Belanda.

Sekitar pukul 19.00 tanggal 28 Juli 1947, empat kadet penerbang Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono dan Bambang Saptoadji diminta untuk menghadap Kasau Komodor Udara Suryadi Suryadama dan Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma. Mereka melakukan panggilan rahasia ini yang menyangkut rencana operasi udara.

Pada 29 Juli 1947 pukul 05.00 pagi, TNI AU melakukan operasi udara ke pertahanan militer Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Ada 3 pesawat AURI yang terdiri dari pesawat Guntei dan dua pesawat terbang Churen take off secara berurutan di lapangan terbang Maguwo.

Mulyono dan Dulrachman sebagai air gunner terbang terlebih dahulu menggunakan Pesawat Guntei. Sedangkan pesawat Churen dikemudikan oleh Sutardjo Sigit dan dibantu Sutardjo menyusul sebagai air gunner. Kemudian, Suharnoko Harbani dengan Kaput juga menggunakan Pesawat Churen merupakan pesawat terakhir yang terbang. Setelah pengeboman di tiga kota tersebut, sebelum jam 6 pagi, ketiga pesawat mendarat dengan selamat di Pangkalan Udara Maguwo.

Pelopor TNI AU Gugur

Tidak sampai situ saja, Belanda kemudian membalas serangan pada sore hari. Dua pesawat pemburu Belanda P-40 Kitty Hawn menembak pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan sumbangan dari Palang Merah Malaysia untuk Palang Merah Indonesia. Saat pesawat akan take off dan roda-roda pendaratan keluar, tiba-tiba muncul dua pesawat P-Kitty Hawk dan menyerang dengan tembakan peluru.

Akibatnya, pesawat tersebut oleng karena mesin sebelah kiri terkena tembakan. Pesawat Dakota VT-CLA jatuh di pematang sawah di desa Ngoto, Bantul. Sehingga, seluruh awak dan penumpang lainnya gugur dan hanya satu yang selamat yaitu Abdulgani Handonotjokro.

Ucapan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

Berikut contoh ucapan yang bisa kamu gunakan saat memperingati Hari Bhakti TNI Angkatan Udara:

1. TNI AU adalah kebanggaan bangsa dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia dengan keberanian dan kecintaan kepada tanah air. Selamat Hari Bhakti TNI AU ke-76!
2. 76 tahun mengudara, TNI AU selalu menjadi pelindung langit Indonesia. Semoga terus berjaya!
3. Satu tekad, satu tujuan, TNI AU siap melindungi negeri Indonesia tercinta. Selamat Hari Bhakti TNI AU ke-76, teruslah mengukir prestasi!
4. Semangat juang TNI AU, menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih baik. Selamat Hari Bhakti TNI AU ke-76!
5. Seperti sayap di langit yang biru, TNI AU terbang tinggi menjaga kedaulatan dan melindungi bangsa. Selamat Hari Bhakti TNI AU ke-76!

3 Fakta menarik tentang Hari Bhakti TNI Angkatan Udara

1. Anggota yang Gugur

   Akibat peristiwa serangan udara Belanda ke Indonesia, seluruh awak penumpang yang gugur antara lain sebagai berikut:

   1. Alexander Noel Constantine (Pilot)
   2. Ny. A.N. Constantine, Roy Hazelhurst(Co Pilot)
   3. Bhida Ram (Juru teknik)
   4. Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh
   5. Komodor Muda Udara A. Adisutjipto
   6. Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo.

2. Penetapan Hari Bhakti TNI AU

   Awalnya, tanggal 29 Juli 1955 diperingati sebagai “Hari Berkabung AURI”, lalu pada tanggal 29 Juli 1962 diubah menjadi Hari Bhakti TNI AU untuk mengenang peristiwa gugurnya tokoh TNI AU. Sementara itu, pada tanggal 17 Juli 2000, tempat jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA dijadikan sebagai Monumen Ngoto yang diresmikan menjadi Monumen Perjuangan TNI Angkatan Udara.

3. Pangkalan Udara yang Diserang

   Karena gagalnya serangan ke pangkalan udara Maguwo, Yogyakarta, Belanda mengalihkan serangan ke pangkalan udara lain, seperti:

   1. Pangkalan Udara Panasan Solo
   2. Maospati Madiun
   3. Bugis Malang
   4. Pandawangi Lumajang
   5. Gorda Banten
   6. Kalijati Subang
   7. Cibeureum Tasikmalaya
   8. Pangkalan Udara Gadut Bukittinggi, Sumatera Barat.

Tanggal Hari Bhakti TNI Angkatan Udara