Tidak hanya hari besar keagamaan, di Indonesia sendiri ada banyak hari besar non-keagamaan. Salah satunya adalah Hari Ganefo. Para penikmat kompetisi olahraga mungkin sudah tidak asing dengan hari tesebut. Namun, bagaimana dengan yang bukan penggemar olahraga? 

Jangan khawatir, sebab kamu bisa mencari tahu tentang kompetisi yang digagas oleh Presiden Soekarno di artikel ini. Tanpa banyak basa-basi, simak pembahasannya sekarang! 

Kapan Hari Ganefo 2024?

Sama seperti hari pertama kompetisi dimulai, peringatan Hari Ganefo dilaksanakan setiap tanggal 10 November di setiap tahunnya. Kamu bisa memperingati hari penting ini pada hari Jumat di tahun 2023 ini. 

Sejarah Hari Ganefo

Ganefo (Games of the New Emerging Forces) adalah hasil dari penolakan kolonialisme dan anti-imperialisme yang berasal dari Presiden Soekarno. Bagaimana bisa?

Mulanya, Komite Olimpiade Internasional (KOI) tidak mengundang Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Vietnam Utara dalam pertandingan olahraga. Fakta ini menguatkan opini Soekarno bahwa KOI adalah antek para negara adidaya di wilayah barat. 

Sebaliknya, Soekarno tidak mengundang Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Israel pada Asian Games 1962 yang dilaksanakan di Jakarta. Hal ini membuat Avery Brundage, ketua KOI murka dan menghukum Indonesia dengan skorsing. Namun nyatanya, kejadian ini tidak membuat semangat sang presiden padam. 

Ia justru mengundang 11 negara dalam Konferensi Persiapan Ganefo. 11 negara yang dimaksud adalah Kamboja, RRT, Irak, Pakistan, Guinea, Mali, Vietnam Utara, Republik Arab Bersatu, Yugoslavia, Uni Soviet, dan Ceylon. 

Kesebelas negara ini mendukung Indonesia dalam melaksanakan Ganefo. Mereka bermufakat untuk melaksanakan pertandingan setiap 4 tahun.

Selain itu, motto kegiatan ini berbunyi “Onward! No Retreat!”, yang berarti “Maju Terus, Pantang Mundur”. Motto tersebut sangat kuat dan dapat membakar semangat atlet. Jadi, banyak negara yang rela untuk berpartisipasi dan merebut medali yang disiapkan. 

Hubungan Hari Ganefo dan Politik Luar Negeri Soekarno

Ganefo adalah media yang membuat Indonesia sebagai pelopor dunia ketiga. Keberanian Presiden Soekarno dalam menegakkan opini anti-imperialisme and kolonialisme menunjukkan hasil yang signifikan. 

Beliau berpendapat bahwa negara tidak dibagi ke Barat dan Timur saja, namun Oldefo (Old Established Forces) dan Nefo (New Emerging Forces). Penjelasan tersebut muncul karena negara adidaya adalah sang Oldefo, sedang negara berkembang adalah Nefo. 

Kendati berbeda pendapat, Soekarno mendapatkan dukungan yang cukup banyak dari para negara senasib. Oleh sebab itu, banyak negara yang mau dan ikut berpartisipasi dalam kompetisi Ganefo di Jakarta, Indonesia. 

Diikuti oleh Negara Berkembang di Dunia

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Presiden Soekarno menanggapi perang dingin antara negara adidaya dengan mengeluarkan diri dari KOI. Ganefo yang menjadi solusi terbaik saat itu pun menjadi tempat berkompetisi baru bagi para negara berkembang. 

Di Ganefo I sendiri, ada 57 negara yang berpartisipasi. Negara-negara tersebut datang dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Sedangkan di Ganefo II, jumlah negara yang ikut berkompetisi sebanyak 17 saja

Hanya Dilaksanakan Sebanyak 2 Kali

Konferensi Persiapan Ganefo yang dilaksanakan pada April 1962 mengajukan agar kompetisi dilaksanakan selama 4 tahun sekali. Namun, turunnya jumlah partisipan negara ternyata memengaruhi kompetisi ini. 

Di Ganefo II saja, tuan rumah yang sebenarnya tidak mengindahkan pelaksanaan Ganefo sehingga harus berpindah lokasi. Begitu pula di Ganefo III yang mengalami isu serupa. Oleh sebab itu, Ganefo hanya dilaksanakan sebanyak 2 kali saja

Perjalanan Hari Ganefo

  1. Thomas Lean image
    Konflik Indonesia dalam KOI
    Mulanya, KOI tidak melarang partisipan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Vietnam Utara dalam olimpiade olahraga. Fakta ini membuat Soekarno menuduh bahwa KOI memihak negara kuat dari Barat.
  2. Thomas Lean image
    Keputusan Presiden Soekarno dalam Menyelenggarakan Ganefo
    Karena geram, Presiden Soekarno tidak ingin Indonesia berpartisipasi dalam olimpiade internasional. Sebaliknya, ia memutuskan untuk melaksanakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) bersama negara berkembang di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.
  3. Thomas Lean image
    Pelaksanaan Ganefo I di Jakarta
    Presiden Soekarno berhasil membangun Gelora Bung Karno dan melaksanakan Ganefo I pada tanggal 10 hingga 22 November 1963. Sebanyak 51 negara berpartisipasi dengan 2.700 atlet.
  4. Thomas Lean image
    Pelaksanaan Ganefo II di Kamboja
    Mengikuti kesuksesan Ganefo I, Ganefo II kembali dilaksanakan pada Bulan November tahun 1966. Awalnya, kompetisi ini akan dilaksanakan di Kairo. Karena satu dan beberapa hal, Ganefo II dipindahkan di Kamboja. Sebanyak 2000 atlet dari 17 negara berkompetisi dari 25 November hingga 6 Desember 1966.
  5. Thomas Lean image
    Ketiadaan Ganefo III dan Seterusnya
    Para negara yang berpartisipasi dalam kompetisi olahraga ini memutuskan untuk melaksanakan Ganefo III di Beijing. Sayang seribu sayang, banyak rencana yang tidak bisa dilaksanakan. Keputusan yang berpindah ke Pyongyang, Korea Utara, pun tidak terlaksana. Hingga saat ini, Ganefo kehilangan eksistensinya.

5 Fakta menarik tentang Hari Ganefo

  1. Keputusan Skorsing Komite Olimpiade Olahraga

    Presiden Soekarno memilih untuk bertindak secara berani dengan mengeluarkan keanggotaan Indonesia dari Komite Olimpiade Internasional. KOI yang geram akan memberi hukuman skorsing. Namun, ini tidak menyurutkan niat presiden untuk menggelar kompetisi olahraga secara mandiri dengan negara berkembang lainnya.

  2. Didukung dengan Percepatan Pembangunan GBK

    Demi keberlangsungan kompetisi olahraga yang sukses, Presiden Soekarno mengerahkan 14 insinyur dan 12 ribu pekerja sipil serta militer untuk membangun Gelora Bung Karno (GBK). Alhasil, bangunan ini berdiri setelah 2,5 tahun proses pembangunan.

  3. Indonesia Menempati Posisi ke-4 dalam Perolehan Medali

    Di kompetisi Ganefo I di Asia yang bertempat di Jakarta, Indonesia berhasil meraih posisi keempat. Negara Indonesia memperoleh 21 emas, 25 perak, dan 35 perunggu.

  4. Keputusan Skorsing KOI Batal

    Tidak hanya berkompetisi, namun tujuan lain dari kompetisi ini adalah sebagai wadah untuk memperkuat hubungan persahabatan antar negara. Karena negara partisipan semakin bersatu, mereka mendesak KOI untuk membatalkan hukuman dan pihak komite mengabulkannya.

  5. Sudah Tidak Diadakan Kembali

    Awalnya, para negara terkait setuju untuk melaksanakan Ganefo setiap 4 tahun sekali. Namun sayangnya, karena tidak ada kejelasan, kompetisi olahraga ini hanya dilaksanakan 2 kali hingga tahun 1966.

Pertanyaan Seputar Hari Ganefo

Peringatan ini berkaitan dengan berlangsungnya kompetisi olahraga yang digagas oleh Presiden Soekarno di Bulan November, 1963.

Sebab Presiden Soekarno ingin melaksanakan pertandingan olimpiade bagi Indonesia sendiri dan negara-negara berkembang di dunia walaupun telah diskors oleh Komite Olimpiade Internasional.

Pertandingan ini pertama kali dilaksanakan pada 10 November hingga 22 November 1963.

Kompetisi olahraga ini berhenti akibat Beijing mengubah keputusan menjadi tuan rumah. Pyongyang, Korea Utara, yang ditunjuk kemudian juga tidak mengindahkan pelaksanaan Ganego. Akhirnya, kompetisi ini tidak berlanjut karena tidak ada kejelasan.

Tanggal Hari Ganefo

Tahun Tanggal Hari
2024 10 November Minggu
2025 10 November Senin
2026 10 November Selasa
2027 10 November Rabu
2028 10 November Jumat
Konten ini ditulis oleh L. Ramadhani. pada 10 Oktober 2023 dan Terakhir diupdate pada 10 Oktober 2023 pukul 15:24 WIB.
Baca juga konten lain tentang: #Natal.

Komentar

guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat Semua

Hari Libur Yang Berhubungan

07 Apr
Kesehatan
01 Des
Kesehatan
03 Des
Kesehatan

Diliput oleh banyak media terpercaya di Indonesia

Detik.com Detik.com Detik.com Detik.com Detik.com Detik.com