Hari Perawat Nasional 2025 - 17 Maret

Sejarah Hari Perawat Nasional

Dunia keperawatan sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Tepatnya pada tahun 1812-1816 saat Nusantara masih dikuasai oleh VOC, perawat sudah ada di tengah masyarakat dengan semboyan “Kesehatan adalah Milik Manusia”. Saat itu, perawat yang berasal dari kalangan pribumi disebut verpleger.

Kemudian, pada tahun 1816-1942, keberadaan perawat mulai dikenal luas oleh masyarakat. Pada tahun tersebut pula, rumah sakit swasta mulai banyak didirikan dan peran perawat banyak dibutuhkan. Namun, setelah kekuasaan Belanda jatuh ke tangan Jepang, dunia keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran. 

Tepat tahun 1918, organisasi perawat telah ada bersamaan dengan keberadaan rumah sakit Residen Vpabast di Batavia. Rumah sakit tersebut saat ini dikenal dengan Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) yang terletak di Cikini, Jakarta.

Pasca kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, dunia keperawatan mulai berkembang lagi sejalan dengan berdirinya rumah sakit dan balai pengobatan. Kebutuhan perawat semakin meningkat hingga didirikan sekolah pengatur perawat pada tahun 1952.

Sepuluh tahun kemudian  sejak didirikan sekolah tersebut, berdirilah Akademi Keperawatan yang setara dengan Diploma. Berdirinya akademi ini juga bersamaan dengan terbentuknya berbagai organisasi dengan latar belakang keperawatan.

Sejak saat itu, berbagai organisasi perawat telah tercatat. Beberapa diantaranya yaitu Perkumpulan Kaum Verpleger Foster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI) dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).

Organisasi tersebut sering mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Maskoed Soerjasumantri dan rekannya. Pertemuan itulah yang kemudian menghasilkan persetujuan terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada tanggal 17 Maret 1974. Didirikannya PPNI secara tidak langsung membentuk peringatan Hari Perawat Nasional. Oleh sebab itu, Hari Perawat Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Maret.

Tema Hari Perawat Nasional

Tema yang diangkat dalam rangka memperingati Hari Perawat cukup beragam. Hal ini ditujukan agar masyarakat dapat dengan mudah memahami makna dari adanya Hari Perawat.

Dalam rangka memperingati Hari Perawat ke-49 pada tanggal 17 Maret 2023, tema yang diangkat adalah “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme”. Tema 2023 ini dipilih dengan harapan perawat dapat senantiasa selalu menjaga profesionalitasnya dalam merawat pasien. 

Tema Hari Perawat Nasional 2023 ini juga dipilih karena perawat merupakan salah satu garda  terdepan dalam menangani dan melayani kesehatan masyarakat.

Mundur setahun sebelumnya, pada tahun 2022, tema yang digunakan yakni “Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas dari Covid-19”. Tema ini memiliki makna harapan perawat terkait kesehatan masyarakat Indonesia dan menurunnya kasus penularan Covid-19.

3 Fakta menarik tentang Hari Perawat Nasional

1. Eksistensi Perawat Sejak Zaman Pemerintahan Kolonial Belanda

   Ketika Nusantara masih dikuasai oleh VOC, perawat sudah cukup dikenal di tengah masyarakat dengan semboyan “Kesehatan adalah Milik Manusia”. Saat itu, perawat yang berasal dari kalangan pribumi disebut dengan verpleger.

2. Residen Vpabast Merupakan Nama Lama Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM)

   Kita tentu saja pernah mendengar Rumah Sakit Ciptomangunkusumo atau yang biasa disingkat RSCM. Faktanya, rumah sakit ini sudah didirikan dari jaman kolonial pemerintahan Belanda. Namun saat itu, nama RSCM adalah rumah sakit Residen Vpabast.

3. Hari Perawat Nasional Bertepatan dengan Ulang Tahun PPNI

   PPNI merupakan organisasi kesehatan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974. Tanggal terbentuknya PPNI itulah yang pada akhirnya menjadi dasar ditetapkannya Hari Perawat Nasional di Indonesia.

Tanggal Hari Perawat Nasional