Hari Posyandu Nasional 2025 - 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional

Sejarah Posyandu dimulai pada tahun 1971, saat Pemerintah Indonesia meluncurkan Program Pengembangan Desa (PPD). PPD bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pembanguan berbagai sektor, terutama pada sektor kesehatan. Posyandu berdiri sebagai bagian dari upaya memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di tingkat desa.

Pada 21 Agustus 1971, untuk pertama kalinya Posyandu diperkenalkan di Desa Bendungan, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pendiri Posyandu merupakan inisiatif dari Ibu Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto. Pada saat itu, Ibu Tien menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Indonesia. Beliau memiliki peran penting dalam memperkenalkan dan mendorong pendirian Posyandu di seluruh Indonesia.

Pada awalnya, Posyandu dijalankan oleh PKK dan merupakan kerjasama antar perugas kesehatan setempat, ibu-ibu di desa, dan juga masyarakat. Sebelum itu, Posyandu fokus pada layanan kesehatan ibu dan anak, mulai dari pemberian vitamin, imunisasi, penimbangan berat badan balita, dan penyuluhan kesehatan. Tujuan utama Posyandu untuk meningkatkan kualitas hidup, menekan angka kematian pada ibu dan anak, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Seiring berjalannya waktu, Posyandu jadi semakin populer dan sudah tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 1984, Posyandu secara resmi sebagai program nasional oleh pemerintah dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Begitupun juga Program Posyandu terus berkembang dan mengalami berbagai perubahan seiring dengan perubahan kebijakan dan peningkatan pendekatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Pertama kalinya Posyandu mencanangkan secara massal oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Pada akhirnya, Posyandu tumbuh dengan sangat pesat.

Tujuan Posyandu

Posyandu merupakan pusat kegiatan di tingkat masyarakat yang berguna sebagai upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu memiliki tujuan, yaitu:

• Menekan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan, dan nifas.
• Membudayakan Norma Pada Keluarga Kecil, Bahagia, dan Sejahtera (NKKBS).
• Meningkatkan peran masyarakat untuk terus mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB. Ditambah lagi, kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
• Sebagai wahana penggerak reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga, dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Perjalanan Hari Posyandu Nasional

1. 
   21 Agustus 1971

   Berdirinya Posyandu Pertama Kali

   Berdirinya Posyandu pertama merupakan inisiatif dari Ibu Tien Soeharto selaku Ketua PKK di Indonesia. Ibu Tien juga memperkenalkan Posyandu pertama di Desa Bendungan, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 21 Agustus 1971.
2. 
   1984

   Berkembang dan Resminya Posyandu

   Pada tahun 1984, Posyandu secara resmi sebagai program nasional oleh pemerintah dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Di samping itu, program Posyandu berkembang dan mengalami berbagai perubahan seiring dengan perubahan kebijakan dan peningkatan pendekatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
3. 
   1986

   Posyandu Semakin Jaya

   Pada tahun 1986, untuk pertama kalinya Posyandu mencanangkan secara massal oleh Kepala Negara Republik Indonesia di Yogyakarta, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Sejak saat itu, Posyandu tumbuh dengan sangat pesat.