Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025 - 31 Mei

Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia

World Health Organization menjelaskan bahwa ada enam juta orang yang meninggal dunia akibat menghisap rokok secara aktif setiap tahunnya. Sedangkan sembilan ratus ribu orang lainnya tutup usia karena menjadi perokok pasif. Inilah sejarah eksistensi tembakau yang harus kamu tahu: 

• Abad Ke-15

Pada abad ini, tembakau dianggap sebagai obat dari semua penyakit yang bisa digunakan dengan membakar dan mengisapnya melalui pipa.

• Abad Ke-16

Faktanya, pada abad ke-16, rokok menjadi suatu kebiasaan sehat sehingga tanaman tembakau, Nicotiana, mendapat julukan ‘tanaman suci’ dan ‘obat dari Tuhan’. Bahkan, seorang peneliti medis bernama Gilles Everaerts asal Belanda meyakini ada manfaat tembakau dan menjadikan sebagian dokter menganggur.

• Abad Ke-18

Saat abad ke-18, tembakau diberikan kepada korban tenggelam untuk sensasi hangat dan stimulasi. Selain itu, meniupkan asap tembakau ke dalam telinga dapat mengobati orang sakit telinga.

• Tahun 1828

Pada tahun 1828, ditemukan zat nikotin pada daun tembakau. Selain itu, dalam dunia medis sudah mulai ragu pada anggapan bahwa tembakau bisa menjadi obat untuk semua penyakit. Termasuk dapat mengobati sembelit, pendarahan wasir, dan mengatasi penyakit cacing.

• Abad Ke-19

Sedangkan saat abad ke-19, para dokter yang mengkaji anatomi memberikan anjuran bahwa rokok dapat menutupi bau jenazah yang menempel pada tubuh jenazah. Pada abad ini, para dokter  dan apoteker dari Eropa mulai tertarik dengan penggunaan tembakau sebagai obat.

• Tahun 1920-1930

Dunia medis sudah mulai menyoroti kebiasan merokok. Selain itu, pada tahun 1920-1930 sudah muncul merek rokok Camel yang diyakini para konsumen dengan mengklaim bahwa para dokter merekomendasikan masyarakat untuk merokok.

Sementara itu, World Health Organization telah mencetuskan perayaan World No Tobacco Day pada tahun 1987. Pada tahun yang sama, The World Health Assembly mengeluarkan Resolusi WHA40.38, mengumumkan mulai 7 April 1988 sebagai Hari Tanpa Rokok Sedunia. Selanjutnya, tahun 1988, WHO kembali mengesahkan Resolusi WHA42.19 sebagai peringatan World No Tobacco Day pada tanggal 31 Mei setiap tahunnya secara resmi.

Dampak Positif dan Negatif

Adanya perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini memberikan dampak positif dan negatif dari berhentinya merokok, seperti:

Dampak Positif

• Berhenti merokok dapat memulihkan otak
• Berhenti merokok dapat membuat pendengaran tetap tajam
• Berhenti merokok dapat membantu menghilangkan noda dan melindungi kulit dari penuaan dini dan kerutan
• Dapat menurunkan tekanan darah

Dampak Negatif

• Dapat merusak gigi
• Menyebabkan bau mulut
• Terjadinya serangan jantung
• Stroke
• Menyebabkan penyakit paru-paru kronis

2 Fakta menarik tentang Hari Tanpa Tembakau Sedunia

1. Tembakau Menjadi Ancaman Kesehatan

   WHO menjelaskan bahwa tembakau adalah “epidemi” dan “salah satu ancaman kesehatan publik terbesar yang ada di dunia”. Organisasi Kesehatan Dunia sudah menjelaskan dalam sejarah perjalanan tembakau. Selain itu, WHO telah mendesak negara-negara untuk mengikuti rangkaian kebijakan untuk mencegah penggunaan tembakau, seperti menaikkan pajak rokok serta melarang iklan dan sponsor oleh perusahaan tembakau.

2. Turunnya Pengguna Tembakau

   Tahun 2000, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan terjadi penurunan penggunaan tembakau sekitar 27%. Di samping itu, ada sekitar 20% dari penduduk dunia merokok tembakau. Selain itu, ada 1.1 miliar orang dewasa di dunia yang merupakan perokok dan 80% di antaranya berasal dari negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.

Tanggal Hari Tanpa Tembakau Sedunia