Hari Tuli Nasional 2025 - 11 Januari
Tidak hanya tunanetra yang punya hari peringatan, namun tunarungu juga punya Hari Tuli Nasional. Hari peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan Hak dan Kesetaraan Tuli di berbagai bidang. Siapa yang mencetuskannya? Sejak kapan hari besar ini diperingati? Baca artikel ini untuk informasi lebih lanjut!
Kapan Hari Tuli Nasional 2025?
Hari Tuli Nasional diperingati setiap tahunnya sejak 2017. Kamu bisa menyambut perayaan ini pada tanggal 11 Januari bersama orang dengan tunarungu. Lakukan kegiatan bermanfaat agar kamu bisa menyuarakan Hak dan Kesetaraan Tuli di berbagai bidang, terutama pendidikan dan pekerjaan.
Sejarah Hari Tuli Nasional
Serikat Kaum Tuli-Bisu Indonesia atau SEKATUBI dicetus oleh tunarungu bernama Aek Natas Siregar, Mumuh Wiraatmadja, dan anggota-anggota lain. Lahir pada 11 Januari 1959, organisasi ini sadar akan ketidaksetaraan manusia pada umumnya dengan mereka yang difabel.
Siregar dan Mumuh memperjuangkan Hak dan Kesetaraan Tuli namun tidak mendapatkan hasil. Mereka bahkan mencoba untuk bertemu dengan Presiden Soekarno untuk mengajukan kesetaraan tersebut. Sang presiden pun mendoakan organisasi ini dengan berkata:
Mudah-mudahan usaha Siregar dan Mumuh bisa tercapai, sampai semua anak yang tuli-bisu bisa dapat perhatian dari pemerintah. Tuhan YME selalu melindungi.
Doa tersebut dilantunkan oleh Presiden Soekarno pada 1 Februari 1961. SEKATUBI yang seolah mendapat restu pun senang. Setelah itu, semakin banyak organisasi daerah yang mengikuti jejaknya. Karena terlalu banyak, mereka pun bersatu dan menyempurnakan organisasi jadi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia).
GERKATIN memiliki peran penting untuk meratakan hak-hak tunarungu. Berkat Rakernas di Kediri, diskusi tersebut menetapkan adanya peringatan khusus tunarungu. Oleh sebab itu, hari lahirnya SEKATUBI yang telah berjasa pun dijadikan peringatan Hari Tuli Nasional.
Makna Hari Tuli Nasional
Sejarah menjelaskan bahwa mengakui Hak dan Kesetaraan Tuli tidak mudah. Para pencetus yang ingin didengar bahkan harus bertemu dengan Presiden Soekarno agar apresiasinya menjadi kenyataan.
Makna Hari Tuli Nasional sangat penting bagi difabel. Adanya hari ini, mereka mendapatkan kesetaraan dari manusia lain yang lebih sempurna. Akibatnya, mereka bisa mengenyam pendidikan dan bekerja di tempat yang lebih baik.
Hari besar ini juga menjadi edukasi bahwa setiap manusia harus diperlakukan sebaik mungkin. Sebab, baik mereka yang punya ataupun tidak punya kekurangan pasti ingin hidup dengan nyaman. Jadi, berbaik hatilah kepada semuanya, termasuk orang dengan tunarungu di mana pun kamu berada.
Cara Memperingati Hari Tuli Nasional
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memperingati hari nasional ini. Jika tertarik, daftar berikut bisa jadi wishlist kegiatan untukmu. Simak di bawah ini.
Membuat Kampanye Hari Tuli
Tujuan utama adanya hari besar ini adalah mengedukasi masyarakat tentang Hak dan Kesetaraan Tuli. Kamu bisa memanfaatkan tujuan tersebut untuk membuat kampanye tepat pada tanggal 11 Januari. Jangan lupa buat poster menarik dan unggah ke media sosial agar lebih banyak orang yang tahu tentang hari ini.
Mempelajari Bahasa Isyarat
Siapa bilang hanya difabel yang bisa mempelajari Bisindo? Sebaliknya, setiap orang boleh belajar tentang bahasa isyarat. Pengetahuan ini akan bermanfaat, sebab sekarang, Bisindo sudah digunakan di banyak bidang di Indonesia.
Menjunjung Tinggi Toleransi
Tuhan menciptakan manusia sebaik-baiknya. Namun, tidak semua orang mau memahami kondisi orang yang tunarungu. Oleh sebab itu, junjunglah toleransi setinggi mungkin agar kamu tidak sampai menyakiti hati mereka. Sebaliknya, tetaplah berteman dan tidak merendahkan satu sama lain.
Memprioritaskan Hak Asasi Manusia
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah memprioritaskan Hak Asasi Manusia. Nyatanya, para tunarungu pun sudah kesusahan dengan keadaan mereka. Oleh sebab itu, ingatlah bahwa setiap manusia memiliki hak untuk hidup dalam keadaan sebaik mungkin. Jadi, hindari meremehkan tunarungu, sebab mereka pun berhak untuk hidup tenang.
Perkembangan Bahasa Isyarat Indonesia
Bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia mengacu pada Bahasa Isyarat Amerika atau American Sign Language (ASL). Meskipun sama, dahulu bahasa ini tidak punya nama khusus di Indonesia.
Setelah berdiskusi pada Kongres Nasional VI GERKATIN pada tahun 2002, rapat di Bali tersebut menghasilkan peresmian Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo. Tujuan peresmian ini adalah untuk mempertahankan bahasa isyarat alamiah.
Kemudian, pada tahun 2009, GERKATIN mendirikan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pusbisindo) di Universitas Indonesia. Fasilitas yang ditawarkan oleh Pusbisindo adalah kelas kemahiran Bahasa Isyarat Indonesia. Jika tertarik, kamu bisa mengunjungi pusat ini di UI, tepatnya di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Perjalanan Hari Tuli Nasional
- Lahirnya SEKATUBISerikat Kaum Tuli-Bisu Indonesia (SEKATUBI) lahir pada tanggal 11 Januari 1990. Organisasi ini dicetus oleh orang dengan tunarungu dengan 42 anggota, Misi utama SEKATUBI adalah memperjuangkan Hak dan Kesetaraan Tuli di Indonesia.
- Pengajuan Hak dan Kesetaraan TuliAek Natas Siregar dan Mumuh Wiraatmadja telah berjuang selama setahun namun tidak ada hasil signifikan. Akhirnya, mereka bertemu dengan Presiden Soekarno sembari mengungkap keinginan akan kesetaraan. Presiden Soekarno pun mendukung dan mendoakan agar pengajuan mereka terkabul.
- Kongres Nasional IPada tanggal 23 Februari tahun 1981, para pemimpin organisasi tuli daerah mengadakan Kongres Nasional I. Hasil dari diskusi tersebut adalah menggabungkan organisasi-organisasi tuli menjadi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia).
- Rakernas GERKATIN di KediriBeberapa tahun kemudian, GERKATIN mengadakan rapat kerja nasional (Rakernas) di Hotel Lotus Garden, Kediri. Setelah berdiskusi pada tanggal 21-23 September, rapat tersebut memutuskan untuk memperingati Hari Tuli Nasional pada tanggal 11 Januari setiap tahunnya.
- Perayaan Hari Tuli Nasional 2023Selamat Hari Tuli Nasional 2023! 11 Januari pada tahun ini, adalah hari peringatan yang ke-6 semenjak peresmiannya di tahun 2017. Mari menegakkan keadilan agar para tunarungu bisa mendapatkan hak dan kesetarannya.
4 Fakta menarik tentang Hari Tuli Nasional
-
Peringatan Hari Tuli Nasional Diambil dari Hari Lahirnya SEKATUBI
Menurut Wikipedia, peringatan hari besar ini bertepatan dengan terbentuknya SEKATUBI. Jadi, kamu bisa merayakannya pada tanggal 11 Januari setiap tahunnya.
-
Hak dan Kesetaraan Tuli Baru Terkabul Setelah 60 Tahun
Para tunarungu telah mengajukan Hak dan Kesetaraan Tuli membutuhkan waktu sekitar 60 tahun hingga pengajuan tersebut terkabul. Saat ini, hak tersebut sudah mulai didengar dan diaplikasikan di negara Indonesia.
-
Bisindo Sang Penyelamat Bagi Difabel
Tanpa Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo), para tunarungu mungkin tidak akan bisa hidup dengan nyaman di negara ini. Namun, berkat Kongres Nasional pada tahun 2002, Bisindo ditetapkan secara resmi dan dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.
-
Berdirinya Pusat Bantuan Bisindo
Demi melestarikan Bisindo, GERKATIN pun mendirikan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di Universitas Indonesia. Pusat pembelajaran ini menawarkan kelas bahasa isyarat yang berguna bagi siapapun yang membutuhkan.
Pertanyaan Seputar Hari Tuli Nasional
-
Ada, Indonesia memiliki perayaan khusus bagi hari tuli.
-
Kamu bisa merayakan hari ini pada tanggal 11 Januari setiap tahunnya.
Tanggal Hari Tuli Nasional
Tahun | Tanggal | Hari |
---|---|---|
2025 | 11 Januari | Sabtu |
2026 | 11 Januari | Minggu |
2027 | 11 Januari | Senin |
2028 | 11 Januari | Selasa |
2029 | 11 Januari | Kamis |